Fungi Mikoriza Arbuskula di Bawah Tegakan Jati
Keywords:
fungi mikoriza arbuskula, tegakan jati, kesuburan tanahAbstract
Fungi mikoriza arbuskula hidup dan berkembang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tumbuhnya, seperti karakter tanah, tumbuhan yang ada di sekitarnya dan ketergantungan tanaman terhadap asosiasi mikoriza. Pada tanaman tahunan sering kali terlihat asosiasi ini tampak efektif pada perakaran tanaman muda, kemudian umur yang tua tidak terlalu efektif. Jati dengan perakarannya yang dangkal telah dikenal berasosiasi dengan fungi mikoriza arbuskula. Bagaimana asosiasi ini bekerja pada tanaman jati dalam berbagai usia dengan kelas bonita beragam belum banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui sebaran jenis, pola distribusi, dan tingkat kolonisasi fungi mikoriza arbuskula di bawah tegakan jati dalam ragam umur tanaman dan ragam bonita. Contoh tanah berasal dari Ledok, di wilayah hutan KPH Cepu, Perum Perhutani Jawa Tengah. Umur tanaman muda dari kelas bonita rendah dan tinggi digunakan sebagai sampel penelitian. Melalui identifikasi INVAM, metode penghitungan kolonisasi Brundret, diperoleh informasi untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat 18 tipe fungi mikoriza, terbagi ke dalam tiga genus, yaitu Acaulospora, Gigaspora, dan Glomus. Glomus merupakan tipe fungi mikoriza yang mendominasi di tanah tegakan jati, pada umur tanaman muda sampai tua. Pada perakaran jati menunjukkan adanya infektivitas dengan fungi mikoriza arbuskula, baik pada tanaman muda maupun yang tua, dengan tingkat infektivitas yang beragam. Kepadatan spora beragam tergantung pada kondisi kesuburan tanah dan umur tegakan. Kelas bonita tanah pada lahan jati tidak dapat dijadikan acuan untuk menilai kesuburan tanah, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara kelas bonita dengan parameter kepadatan spora, distribusi, dan infektivitas fungi mikoriza arbuskula. Kata