Status Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Lahan Terdampak Longsor: Kerapatan Spora; Keanekaragaman dan Kolonisasinya pada Akar Tumbuhan Pioneer

Authors

  • Retno Prayudyaningsih Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkunga Hidup dan Kehutanan Makassar
  • Nursyamsi Nursyamsi Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkunga Hidup dan Kehutanan Makassar
  • C. Andriani Prasetyawati Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkunga Hidup dan Kehutanan Makassar

Keywords:

rehabilitasi, fungi mikoriza, spoil bank, biologi tanah, kolonisasi, tanah longsor

Abstract

Bencana tanah longsor menimbulkan kerusakan sifat-sifat tanah. Rendahnya kandungan unsur hara, bahan organik, kapasitas infiltrasi, kemampuan tanah menyimpan air dan meningkatnya kepadatan serta ketahanan penetrasi tanah merupakan karakteristik lahan terdampak longsor. Kondisi ini menyebabkan lambatnya pertumbuhan tanaman dan menghambat upaya rehabilitasi lahan. Pemanfaatan mikroba tanah potensial seperti Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) seharusnya dilakukan untuk merehabilitasi lahan tersebut. Namun, inokulum FMA yang digunakan seharusnya jenis-jenis FMA indigenous sehingga daya adaptabilitasnya tinggi. Oleh karena itu, diperlukan informasi status FMA meliputi jenis dan kepadatan spora FMA indigenous serta asosiasinya pada akar tumbuhan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi keanekaragaman, populasi dan tingkat kolonisasi FMA pada tumbuhan pioneer. Lokasi penelitan di area terdampak longsoran gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sampling tanah dan akar tumbuhan dilakukan pada 2 tipe area, yaitu (1) hulu (Dusun Bawakaraeng-Lengkese) dan (2) hilir (Spoilbank Parangloe). Sampel tanah dan akar tumbuhan dikumpulkan dari plot-plot berukuran 1 m x 1 m (45 buah) yang berada dalam plot-plot 10 m x 10 m (15 buah). Hasil eksplorasi dan identifikasi FMA menemukan 15 morfotipe spora FMA. Empat morfotipe termasuk genus Acaulospora dan Gigaspora, 1 morfotipe Scutellospora dan 6 morfotipe Glomus. Kepadatan spora FMA tergolong sangat rendah (1–13 per per 100 g tanah). Hampir seluruh jenis tumbuhan yang menginvasi lahan terdampak longsor berasosiasi dengan FMA, ditunjukkan oleh tingkat infeksi 19,44–95,48%. Rendahnya kepadatan spora membuktikan dampak bencana longsor mengakibatkan turunnya sifat biologi tanah. Sementara tingkat kolonisasi FMA pada akar tumbuhan pioneer mengidikasikan asosiasi fungi mikoriza diperlukan membantu kelangsungan hidup tumbuhan dan memacu proses suksesi alami.

Downloads

Published

2022-01-24

How to Cite

Prayudyaningsih, R. ., Nursyamsi, N., & Prasetyawati, C. A. . (2022). Status Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Lahan Terdampak Longsor: Kerapatan Spora; Keanekaragaman dan Kolonisasinya pada Akar Tumbuhan Pioneer. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza, 1(1), 53–68. Retrieved from https://journal.ami-ri.org/index.php/semnasmikoriza/article/view/5